Silang Sengkarut Asal Usul Gajah Mada



Silang Sengkarut Asal Usul Gajah Mada
Syahrul Ansyari, Dody Handoko
Sabtu, 6 Juni 2015, 05:48 WIB

VIVA.co.id - Para sejarawan bersilang pendapat tentang asal usul Gajah Mada. Ada yang menyebut Gajah Mada berasal dari Sumatera, tepatnya dari Minangkabau dengan asumsi kata Mada itu di Minangkabau berarti bandel, sementara di Jawa tidak ada kata Mada dalam kosa kata bahasanya.

Gelar Gajah juga diambil dari asal nama binatang yang berada di Pulau Andalas itu. Asumsi ini diperkuat dengan kedekatan hubungan antara Gajah Mada dan Adityawarman (pendiri kerajaan Pagaruyung), seorang pangeran Majapahit berdarah Sumatera. Kemungkinan Adityawarman-lah yang membawa Gajah Mada ke Majapahit.

Namun, sebagian lainnya menyebut Gajah Mada berasal dari Bali. Masyarakat Bali mempercayai cerita turun temurun yang menyebut bahwa ibu sang patih ini berasal dari Bali.


Kisah Nyata Gadis Cantik Pulau Onrust Bunuh Diri Demi Cinta
Ada juga yang memperkirakan Gajah Mada berasal dari suku Dayak Krio di Kalimantan Barat, merujuk dari kisah nenek moyang suku Krio tentang seorang Panglima besar dayak bernama Panglima Jaga Mada yang diutus ke Jawa Dwipa untuk menguasai tanah Jawa.

Kemudian, ada juga yang menyebut bahwa Gajah Mada itu berasal dari Mongol. Diperkirakan dia adalah salah satu pimpinan pasukan Mongol yang tertinggal. Ketika itu Raden Wijaya (pendiri Majapahit) mengalahkan pasukannya yang berniat menyerang Raja Kertanegara karena telah melecehkan Mongol dengan memotong telinga Meng Khi (utusan Mongol).

"Ada yang mengakui bahwa Gajah Mada dari Buton, Gajah Mada dari Wange-wange Bali. Ada yang bahkan mengatakan Gajah Mada keturunan pasukan Tor-Tor," ujar Dimas Cokro Pamungkas, budayawan dari Trowulan, Mojokerto.

Sedang arkeolog sekaligus sejarawan Fakultas Sejarah Universitas Indonesia, Agus Aris Munandar, dalam Seminar Sesi II tentang "Kontroversi Gajah Mada dalam Perspektif Fiksi dan Sejarah" di Borobudur beberapa waktu yang lalu mengatakan, secara arkeologis belum ditemukan data tentang asal muasal dan keberadaan pasti Gajah Mada. 

Bahkan, beberapa temuan prasasti-prasasti yang menyinggung tentang cerita Gajah Mada belum dan tidak bisa digunakan untuk penelitian dan memastikan benang merah sejarah cikal bakal Gajah Mada itu sendiri.

Data Gajah Mada secara arkeologis tidak ada, tertulis sekilas di prasasti Gajah Mada di situs candi Singosari (tahun 1351 M), prasasti relief Mahameru (Pawitra). Kemudian, penemuan candi Tikus di situs Trowulan yang gayanya mirip candi Singosari. Candi Kepung 7 meter di muka tanah bentuknya mirip dengan Candi Tikus. Ada lagi Prasasti Hemadwalandit dan Prasasti Bendodari (tahun 1360 M).

Sampai saat ini tidak ada bukti arkeologis yang ditemukan terkait keberadaan dan cikal bakal Gajah Mada. Banyak daerah yang sampai mengklaim secara lisan bahwa di daerah mereka merupakan asal muasal maupun tempat meninggalnya Gajah Mada.

Akhir hidup Gajah Mada juga tidak jelas. Gajah Mada tidak diketahui mempunyai istri dan keturunan. Tidak diketahui juga bagaimana dia mangkat, di mana dikebumikan dan di mana ia menghabiskan sisa hidupnya setelah tidak menjadi Mahapatih.

Tidak ada satu pun candi yang didirikan untuk mengenangnya. Meski banyak prediksi dan perkiraan tentang makam Gajah Mada, petilasan dan lain sebagainya, tapi ini belum juga bisa dibuktikan secara ilmiah.

© VIVA.co.id