Ingat! Masih Banyak Dukun Cabul, Jangan Sampai Jadi Korban



Ingat! Masih Banyak Dukun Cabul, Jangan Sampai Jadi Korban
Kamis, 09 Juni 2016 11:59:09
Reporter : Yusuf Wibisono
109

Ingat! Masih Banyak Dukun Cabul, Jangan Sampai Jadi Korban
Jombang (beritajatim.com) - Maraknya praktik pencabulan dengan modus penyembuhan atau pengobatan memantik keprihatinan tokoh muda NU (Nahdlatul Ulama) Jombang, Dimas Cokro Pamungkas alias Gus Dimas. Dia meminta agar masyarakat mewaspadai praktik tersebut, karena hanyalah modus untuk penipuan.

Reaksi Gus Dimas ini menyusul adanya kasus yang menimpa seorang ibu muda berinisial M (30), warga Kecamatan Tembelang, yang disetubuhi oleh dukun cabul bernama Anton (33), pria indekos di Tambakberas, Desa Tambakrejo, Jombang. Anton menyetubuhi pasien dengan alasan membuang penyakit gaib di tubuhnya. 

Selain itu dukun tersebut juga meminta uang kepada korbannya hampir Rp 10 juta. Alasannya, uang itu akan digunakan untuk menebus minyak jin, ritul mandi kembang, serta proses ritual lainnya.

"Kota Jombang mendapat pukulan telak di awal Ramadhan 2016 ini, punya julukan indah sebagai Kota Santri tapi hal-hal aneh tetap saja terjadi. Ingat ini tahun 2016. Negara tetangga sudah mampu membendung lautan dibikin daratan, sementara kita masih mikir klenik saja," ujar Ketua Majelis Dzikir Qurrota A'yun, Jombang, Kamis (9/6/2016).

Pengorbanan alternatif, lanjut Gus Dimas, sebenarnya sah-sah saja. Dengan catatan, media dan tatacaranya jelas. Semisal obat herbal berupa habatussaudah dan madu yang jelas-jelas dianjurkan dalam islam.Metode lainnya bisa dengan menggunakan ruqyah.

"Ruqyah itu metode penyembuhan yang benar-benar syariah. Dimana para peruqyah diperhatikan bacaan Al Qur'annya. Sebisa mungkin tanpa menyentuh client beda jenis. Pasien juga ditemani pasangan/keluarga. Bahkan di tempat yang tidak memungkinkan berbuat aneh-aneh," katanya menambahkan.

Hal itu berbeda dengan metode klenik yang tata caranya sangat aneh. Mulai mandi kembang di sungai, pakai acara buka baju dan telanjang, pakai disentuh di area vital. Bahkan mengajak melakukan persetubuhan. 
"Sekali lagi, masyarakat jangan percaya model penyembuhan seperti itu. Laporkan saja ke pihak berwajib," tegasnya.

Dia juga berharap agar Pemkab Jombang membersihkan praktik-praktik perdukunan di Jombang. Yakni diawali melakukan pendataan semua pengobatan alternatif yang ada. "Kalau menyimpang atau membahayakan sikat saja. Jika perlu pidanakan dengan dakwaan seberat-beratnya," pungkas Ketua PSNU (Perguruan Silat Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa Sapujagad, Jombang. [suf/ted]