Jombang Nekat Canangkan Hari Santri Nasional



Jombang Nekat Canangkan Hari Santri Nasional

INILAHCOM, Jombang - Meski pemerintah pusat belum menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional, di Kabupaten Jombang pencanangan hari tersebut sudah dilakukan di Alun-alun setempat, Sabtu (25/10/2014).
Pencanangan itu dihadiri Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, Wabup Munjidah Wahab, Ketua PCNU KH Isrofil Amar, Ketua DPRD Djoko Triono, serta sejumlah tokoh lainnya. Sebelumnya, sebanyak 22 ribu orang yang hadir di Alun-alun Jombang itu mengikuti penulisan Mushaf Al Quran.
Pembacaan naskah pencanangan Hari Santri Nasional itu dibacakan Wakil Sekretaris PCNU, Ahmad Syamsul Rijal. "Kami santri-santri Mbah Hasyim Asyari, Mbah Wahab Chasbullah, Mbah Bisri Syansuri, Mbah Romly Tamim, ulama An Nahdliyah, ulama Nusantara, dengan ini menyatakan Tahun Baru Islam 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional," ujar Syamsul Rijal.
Bupati Jombang Nyono Suharli mengakui, hingga saat ini pemerintah pusat belum menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Namun demikian, Kabupaten Jombang sengaja menggulirkan terus wacana itu.

Jombang merupakan identik dengan Kota Santri. Sedikit 225 pondok pesantren tumbuh subur di Jombang. Sedangkan jumlah santri yang menuntut ilmu di Jombang mencapai 50 ribu orang.
"Pencanangan ini sekaligus mendorong pemerintah pusat agar segera menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Kami di Jombang sudah mulai melakukan pencanangan dan akan terus kita sosialisasikan," kata Nyono usai acara.
Keberanian Jombang mencanangkan Hari Santri Nasional mendapat respon positif dari sejumlah tokoh, salah satunya adalah Ketua Pagar Nusa Peguron Sapu Jagad Jombang, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas. Menurutnya, Hari Santri Nasional sangat penting diperingati. Pasalnya, kiprah santri dalam membangun NKRI sangat besar. Mulai zaman mengusir penjajah, hingga dalam konteks kekinian.
"Santri punya andil besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Apalagi di Kabupaten Jombang terdapat ratusan pesantren yang dihuni puluhan ribu santri. Makanya kami sangat mendukung jika 1 Muharam ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional," pungkas Gus Dimas. [beritajatim]