Kenali Penyakit Hatimu



Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud disebutkan bahwa Rasulullah Saw dalam satu doanya mengisyaratkan adanya delapan penyakit mental yang yang harus diwaspadai (dihindari). “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kebimbangan dan kesedihan, kehinaan dan kemalasan, sombong dan bakil (kikir), lilitan hutang dan tekanan manusia.”
Doa di atas sarat dengan kandungan sugesti agar kita senantiasa mewaspadai 8 penyakit mental yang di zaman sekarang ini kerap menjangkiti, yaitu :
Ø  Bimbang
Orang yang merasa was- was selalu ragu dalam menentukan perilaku dan sikap, boleh jadi dia salah satu dalam menentukan langkah. Kehidupannyapun semakin tidak karuan. Untuk itu Allah mengingatkan melalui firman-Nya dalam surat Al Baqarah 147 yang artinya, “Kebenaran itu adalah datangnya dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali- kali kamu termasuk orang- orang yang ragu
Ø  Larut dalam kesedihan
Seringkali akibat kesedihan yang berlarut- larut, orang menjadi patah arang. Semangat hiduppun hilang. Karenanya, ia selalu memandang pesimis prospek masa depan. Bila tidak diindahkan, dapat merusak mentalitas seseorang. Untuk itu Allah mengingatkan melalui firman-Nya surat Ali Imran ayat 139 yang artinya, “Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamu orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang- orang yang beriman
Ø  Jatuh dalam kehinaan
Kehinaan adalah salah satu gambar dari rendahnya derajat manusia. Orang yang kehilangan harga dirinya merasa tersisih dari kehidupannya. Jatuhnya suatu bangsa besar juga berawal dari kehinaan. Karena itu menjaga diri dan kehormatan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindri lagi. Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 112 yang artinya, “Meraka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang pada tali (agama) Allah”
Ø  Malas
Munculnya gejala kemalasan dalam keadaan tubuh yang tidak boleh dianggap remeh. Karena bila kemalasan itu sampai merambah seluruh aktivitas ibadah, maka dapat merusak moralitas si pelakunya. Akibatnya ia menjadi orang yang munafik, sebagaimana dilukiskan dalam firman-Nya dalam surat An Nisa ayat 142 yang artinya, “Dan apabila mereka (orang- orang munafik) berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas.”
Ø  Sombong
Sombong merupakan salah satu penyakit mental yang sangat berbahaya , baik bagi pelakunya maupun bagi kehidupan sosial. Orang yang mengidap penyakit ini selalu merasa dirinya lebih tinggi dan cenderung merendahkan orang lain. Sebaliknya ia mengabaikan berbagai kehidupan yang ada pada diri sendiri. Ia selalu menganggap kaebenaran itu hanya pada dirinya sendiri. Untuk itu Nabi Saw mengingatkan melalui sabdanya yang tercantum dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Beliau b ersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada penyakit kibr (sombong, meskipun hanya seberat atom).”
Ø  Banyak hutang
Walaupun berhutang itu salah satu dari bingkai muamalah, namun jika ia tidak pandai memanfaatkannya, maka akan menjatuhkan dirinya ke jurang kesengsaraan. Sungguh mengenaskan kalau akhirnya orang- orang yang berhutang malah menambah garis kemiskinan, bahkan kekufuran. Sebagaimana Nabi Saw bersabda, “Aku berlindung kepada Allah dari kekufuran dan hutang”. Kemudian ada seorang bertanya, “Apakah engkau menyamakan kufur dengan hutang, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ya”.
Ø  Kikir
Karakteristik orang kikir adalah tidak mau peduli terhadap sesama, hidup eksklusif dengan hanya mementingkan kepentingan sendiri dan tidak mau berbagi rasa dengan sesama. Fenomena meruaknya sifat kikir pada individu- individu manusia akhir zaman di isyaratkan oleh Nabi Saw sebagai pertanda kehancuran dunia yang dimulai dengan rapuhnya nilai- nilai sosial. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari, bahwasannya Rasulullah Saw bersabda, “Diantara tanda- tanda kiamat adalah membudayanya sifat kikir.”
Ø  Merasa tertekan
Perasaan tertekan dalam diri manusia sangat mengganggu ketenganan jiwa. Banyak faktor yang menjadi pemicu berkembangnya penyakit ini. Diantaranya masih bertahannya kultur lama yang salah. Bila kondisi ini dibiarkan, masyarakat akan kehilangan hak asasinya sebagaimana manusia merdeka. Untuk itu, kembali kepada kehidupan religi yang Islami adalah satu- satunya solusi. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah surat Al Fath 4 yang artinya, “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang- orang mukmin supaya keimanan mereka ertambah di samping keimanan mereka (yang telah lama)”