Oleh: Dimas Cokro Pamungkas
Adapun wanita yang kurang layak dinikahi atau kurang dianjurkan untuk dinikahi adalah:
Adapun wanita yang kurang layak dinikahi atau kurang dianjurkan untuk dinikahi adalah:
Wanita Yang Bersifat Ananah
Yaitu wanita yang banyak merintih (sering sakit), banyak mengeluh dan mengaduh, tipe wanita seperti ini mudah membawa kegelisahan pada suaminya, sehingga tak tercipta ketenangan dalam berkeluarga.
Wanita Yang Bersifat Mananah
Yaitu wanita yang suka mengungkit-ungkit pemberian atau pertolongan pada sang suami, tipe wanita seperti ini akan merendahkan, menghinakan, serta melecehkan harkat dan martabat sang suami.
Wanita Yang Bersifat Hananah
Yaitu wanita yang sangat penyayang, tapi yang disayangi adalah kekasih atau mantan suaminya yang lalu, dan sifat sayang itu masih dipelihara dan ditunjukkan pada suami barunya, seakan-akan suami barunya tidak ada artinya di mata dia. kebanyakan sifat ini dimiliki janda daripada gadis, karena janda sudah pernah hidup dengan laki-laki lain, maka dia dengan mudah membanding-bandingkan, terutama bila dia menganggap si mantan lebih baik daripada suami yang baru.
Wanita Yang Bersifat Hadaqah
Yaitu wanita yang suka melempar pandangan terhadap segala sesuatu yang dia senangi, kalo di implementasikan pada wanita zaman sekarang mungkin ini yang bisa disebut wanita "lapar mata", apa yang dilihat dan disuka ingin dibeli, tak berfikir bagaimana keuangan sang suami, hanya memikirkan suka bahkan gengsi.
Wanita Yang Bersifat Baraqah
Arti baraqah disini ada 2 yaitu:
- Wanita yang setiap hari mengkilapkan wajahnya sehingga terlihat cantik dimata orang
- Wanita yang marah dia tidak mau makan kecuali lagi sendiri dan membuang makanan itu
Dua pengertian diatas sangat berbahaya, bila wanita suka merias diri untuk dilihat laki-laki lain biar terlihat cantik maka disitu awal ketidak beresan rumahtangga, begitu pula bila wanita marah dan tidak mau makan dan membuang makanan itu, berarti dia tidak menghormati jerih payah bagaimana proses makanan itu bisa sampai dihadapan dia, hal seperti ini sangat menyiksa batin suami, karena seperti dilecehkan dan jerih payah mencari nafkah tidak dihargai.
Wanita Yang Bersifat Shadaqah
Yaitu wanita yang cerewet, banyak omong, buruk lisan, sehingga dari omonganya banyak timbul fitnah dan pertengkaran, wanita model ini sangat berbahaya bagi keluarga, karena memungkinkan menyebarkan keburukan suami, keburukan rumahtangga, sehingga keharmonisan tak tercipta.
Wanita Yang Bersifat Mukthali'ah
Yaitu wanita yang setiap saat minta cerai pada suaminya tanda ada permasalahan besar, terlalu mudah mengeluarkan niat perpisahan, wanita tipe seperti ini akan menjauhkan angan-angan rumah tangga yang langgeng.
Wanita Yang Bersifat Mubariyah
Yaitu wanita yang senantiasa membanggakan dirinya dihadapan orang lain, bisa menyombongkan kecantikannya, kariernya, harta benda dan hal-hal yang berbau duniawi, tidak mau diberi nasihat suami, sebaliknya, bila memberi nasihat suami harus diterima, sifat seperti ini akan menyulitkan suami untuk memimpin rumahtangganya.
Wanita Yang Bersifat Ahirah
Yaitu wanita yang ahli maksiat, durhaka dan fasiq dan kefasiaqannya itu telah dikenal dikalangan teman karibnya, wanita yang tak mau terikat norma-norma agama dan akhlak yang mulia, sehingga sepak terjangnya lebih mengarah ke keburukan daripada kebaikan.
Wanita Yang Bersifat Nasyiz
Yaitu wanita yang suka menentang, berbuat durhaka pada suaminya, baik lewat perkataan maupun perbuatan. Tingkah laku seperti ini akan meresahkan hati suami sehingga sang suami tidak tentram dan merasa terhina.
Wanita Syuhbarah
Yaitu wanita yang kelabu matanya dan buruk lisannya karena lisan buruk akan menjadi sumber fitnah dan kerusakan.
Wanita Luhbarah
Yaitu wanita yang tinggi kurus dan sakit-sakitan, yang akan malas bekerja dan merepotkan suami, sehingga suami tak fokus mencari nafkah.
Wanita Nuhbarah
Yaitu wanita yang pendek tubuhnya (cebol) dan jelek ahlaknya, tanpa ada kelebihan, beda cerita bila pendek tubuhnya tapi baik akhlaknya.
Wanita Lufut
Yaitu wanita yang mempunyai anak dari laki-laki lain (mantan suaminya), maksudnya adalah janda beranak, karena kebanyakan janda beranak lebih mengedepankan kelangsungan hidupnya dan anaknya daripada cintanya pada laki-laki yang dinikahinya, tapi hal ini tidak berlaku bagi janda yang bisa membagi kasih sayangnya pada anak dan suami barunya. (sekali lagi saya tekankan dalam kasus ini kebanyakan lho nggih... tidak seluruhnya... nanti saya didemo ibu-ibu janda dan kaum wanita...)
Sumber:
Kitab Uqudul Jaid; Qurratul Uyun; Fathul Muin, Bab Nikah
Sumber:
Kitab Uqudul Jaid; Qurratul Uyun; Fathul Muin, Bab Nikah
Qurrota A'yun Psychology Consultant Jln Ry Semen No.50 Wangkalkepuh Gudo Jombang Asuhan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas) 081559551234 |