Bagaimana Hukum Pegadaian?


Pertanyaan:
Apa hukum bekerja di lembaga keuangan yang bergerak dibidang gadai?

Jawab:
Gadai dalam islam disebut Rahn, dalam fiqih islam hukumnya BOLEH, dalam hadits Bukhori menerangkan bahwa Nabi SAW saat meninggal punya barang yang masih digadaikan yaitu baju zirah atau baju perang beliau kepada orang Yahudi dan itu bukan dosa karena beliau memberikan imbal jasa atau imbal balas daripada apa yang digadaikannya tersebut.

Tetapi dalam syariat Islam, barang gadaian itu tidak diperbolehkan untuk hangus, kecuali ada kesepakatan dalam waktu tertentu bila tidak mampu menebus akan diambil, itupun tidak boleh langsung diambil begitu saja namun ditaksir dan dinilai dulu, misalkan menggadaikan mobil seharga 100 juta dengan menerima berupa uang hasil gadai Rp.50 juta, andaikan tidak mampu menebus tidak boleh langsung dianggap hangus dan diambil mobil tersebut, namun caranya adalah jual mobil tersebut, misalkan laku Rp.75 juta maka silahkan ambil hak pemilik usaha gadai (Rp.50juta) dan kembalikan sisanya kepada si pemilik mobil/penggadai (Rp.25 juta) 

Wallahu A'lam Bissawab

Tanya Jawab Bersama Dimas Cokro Pamungkas
Ketua Majlis Dzikir Qurrota a'yun Jombang
Ketua Pagar Nusa Sapujagad Jombang
Pertanyaan Ke: 081559551234


Apa Hukum Toning Rambut?


Pertanyaan:
Apakah hukumnya toning rambut untuk anak muda yang beruban? 


Jika sudah terlanjur dilakukan bagaimana tindakan yang harus dikerjakan?

Jawab:
Hukum mewarnai rambut itu BOLEH, asalkan bukan warna HITAM, tidak boleh warna hitam, dalilnya adalah Hadits:


"Pada hari penahlukkan Makkah, Abu Quhafah dibawa ke hadapan Rosulullah alaihi wassalam, dengan rambut dan jenggotnya yang memutih seperti pohon tsaghamah (pohon yang daun dan buahnya putih). Maka Rosulullah shallahu alaihi wasallam bersabda: "Rubahlah warna (uban) ini dengan sesuatu, tapi jauhilah yang berwarna hitam." (HR.Muslim No.3925)

Nabi SAW pernah bertemu Abdullah bin Umar yang kebetulan janggutnya panjang dan beliau masih muda waktu itu serta ada beberapa helai janggutnya berwatna putih, kata Nabi SAW berkata " Warnailah jenggotmu dengan warna pacar (warna yang terkenal saat itu) warna coklat kemerah-merahan dan jauhilah warna hitam" 

Jadi boleh saja asal bukan warna hitam, tapi jangan berlebih-lebihan, misalnya ada penyanyi rock punya rambut diwarna orange terus kita meniru itu, itu yang namanya berlebihan, apalagi kita yang muslim ini masa berkiblat pada penyanyi, namun bila seorang istri mewarnai rambut untuk terlihat cantik di depan suami itu bagus yang penting bukan warna hitam.

Wallahu A'lam Bissawab

Tanya Jawab Bersama Dimas Cokro Pamungkas
Ketua Majlis Dzikir Qurrota A'yun Jombang
Ketua Pagar Nusa Sapujagad Jombang
Pertanyaan Ke: 081559551234

Kenapa Turunnya Surat Al-Quran Tidak Berurutan?

Pertanyaan:
Bagaimana aturan ayat Al-Qur'an yang turun, kenapa datangnya tidak berurutan bahkan dalam satu surat, atau tidak runtut dari juz 1 sampai juz 30? 

Jawab:
Itu hikmah dari Allah, karena Al-Qur'an turun sesuai dengan kejadian, contoh ada sahabat bertengkar dengan istrinya maka turunlah surat At-Thalaq, ada pertanyaan dari orang-orang Yahudi tentang Ashabul Kahfi maka turunlah ayat Al-Kahfi, saat kasus Nabi SAW merasa gemetar selama 40 hari tidak bisa bangun turunlah ayat Surat Al-Mudatsir dan Al-Muzammil, saat Nabi SAW merasa sedih dikarenakan 6 bulan terputus wahyu maka turunlah surat Thaha untuk menghibur beliau, terus seperti itu. Bisa juga kita melihat kronologis turunnya Surat Al-Kafirun dimana orang-orang kafir Qurais bilang "sembahlah Tuhan kami sehari wahai Muhammad dan kami juga akan menyembah Tuhanmu dalam sehari" namun Nabi SAW menolak terus sampai ditawarkan yang lebih menggiurkan lagi "Wahai Muhammad sembahlah Tuhan kami sehari maka kami akan sembah Tuhanmu seumur hidup" namun Nabi SAW tetap menolaknya, maka turunlah Qulya Ayyuhal Kafirun.

Jadi semuanya kasuistik, dengan hikmah yang Allah SWT inginkan, selanjutnya Allah memerintahkan Nabi SAW menyusunnya ini letakkan di surat ini, ini di surat itu untuk urutan yang ke sekian, seperti itu kurang lebih gambarannya.

Wallahu A'lam Bissawab

Tanya Jawab Bersama Dimas Cokro Pamungkas
Ketua Majlis Dzikir Qurrota Ayun Jombang
Ketua Pagar Nusa Sapujagad Jombang
Pertanyaan ke: 081559551234



Hukum Memberi Nama Rahman Rachim Pada Anak

Pertanyaan: Ustadz, bolehkah manusia diberikan nama Rahman dan Rachim tanpa didahului kata lain di depannya seperti Abdul Rahman atau Abdul Rochim? Jawab: Orang mempunyai nama Rahman atau Abdul Rahman, atau nama Rachim atau Abdul Rachim adalah boleh, yang menjadikannya tidak boleh adalah apabila kata Rachman atau Rachim itu ditambahi "AR" di depannya, karena itu sifat dan nama Allah, jadi kalau dipanggil Ar Rahman atau Ar Rahim itu yang tidak boleh.

Bersedekah Lewat Sholat (Tanya Jawab Hukum Agama)

Pertanyaan:
Bolehkan sedekah dengan sholat itu ada, misal ada orang mau sholat fardlu sementara hanya ada kita yang sudah sholat.

Jawaban:
Kita mendampingi saudara seiman yang mau sholat wajib sementara kita sendiri sudah sholat hukumnya adalah Boleh, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Sa’id Al Khudri berkata; “Seorang laki-laki masuk ke dalam masjid sedang Rasulullah saw dan para sahabatnya telah melakukan shalat, maka Rasulullah saw pun bersabda: “Barangsiapa ingin bersedekah kepada orang ini hendaklah ia shalat bersamanya, ” lalu berdirilah Abu Bakar dan shalat bersamanya, tidak dijelaskan di situ posisi Abu Bakar sebagai imam atau makmum, tapi jelas kalau nabi yang menganjurkan untuk menemani orang yang sholat sendirian tersebut.

Di dalam hadits disebutkan pemahaman bahwa barangsiapa yang telah melaksanakan shalat di tempatnya lalu dia mendapatkan jamaah tengah melaksanakan shalat maka hendaklah dia melaksanakan shalat bersama mereka, shalat apapun diantara shalat wajib yang lima, inilah pendapat Syafi’i, Ahmad dan Ishaq demikian pula al Hasan dan Zuhri. (Aunul Ma’bud juz II hal 100)

Kewajiban telah gugur dengan perbuatan yang kedua maka telah jelas. Sedangkan pendapat yang mengatakan bahwa kewajiban gugur dengan perbuatan pertama maksudnya pengulangan perbuatan kedua adalah keharusan dikarenakan adanya kekurangan di dalam perbuatan pertama maka perbuatan pertama adalah kewajiban yang terdapat kekurangan sedangkan perbuatan kedua adalah kewajiban yang sempurna. (Al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 159)

Siapa yang paling berhak menjadi imam dalam keadaan di atas? orang yang paling baik bacaan al Qur’annya atau yang paling banyak hafalan diantara mereka berdua walaupun ia adalah orang yang telah melaksanakan shalat zhuhur bersama jamaah pertama.

Wallahu A'lam Bishawab

Tanya Jawab Diasuh Oleh:
Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas)
Ketua Majlis Dzikir Qurrota A'yun Jombang
Ketua Qurrota A'yun Psychology Consultant Jombang
Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang
Bila ada pertanyaan silahkan dismskan ke: 081559551234
atau ke email dimascokropamungkas@gmail.com,
Tolong disertakan biodata Anda (minimal nama dan kota tinggal)
Semoga belajar bersama ini bisa membawa manfaat bagi kita semua, Aamiin...

MENCARI PINTU AMPUNAN TUHAN (Tanya Jawab Hukum Agama)

MENCARI PINTU AMPUNAN TUHAN

Assalamualaikum Wr Wb
Maaf ustadz, saya seorang wanita yang pernah terjebak dalam limangan dosa, tidak terukur seperti apa dosa saya tadz, dari (maaf) jual diri, narkoba, merebut pasangan orang dan aneka hal dosa besar lainnya, saya sebenarnya sudah capek tadz dengan semu yang saya alami ini, tidak ada ketenangan, tap apa masih diterima? dan bagaimana langkah saya menemukan pintu ampunan Tuhan dengan aneka dosa besar saya ini?
Wassalamualaikum Wr Wb

dari Ibu NN
di Surabaya

Waalaikumsalam Wr Wb
Sebelumnya, saya turut prihatin dengan aneka cobaan hidup ibu, namun saya ucapkan selamat buat ibu atas tergugahnya hati untuk memperbaiki diri, alhamdulillah... Masalah gunungan dosa bisa diampuni apa tidak itu bukan kita manusia yang menentukan, itu hak prerogatif Tuhan, kita bagian usaha dan mencari cara supaya Tuhan bisa memberikan ampunanya.

Ampunan (maghfirah) Tuhan mempunyai banyak pintu, mari kita simak beberapa poin di bawah ini sebagai poin di mana Tuhan memberi ampunan bagi kita umat manusia:

1. Membaca Amin di belakang imam
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda, “Apabila imam mengucapkan amin, maka hendaklah kalian mengikutinya. Sebab barangsiapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan ucapan aminnya malaikat, maka dosa- dosanya yang telah lalu akan diampunkan”

2. Membaca doa: Allahumma lakal hamdu setelah bangkit dari ruku’
Abu Hurairah meriwayatkan, ia berkata, Rasulullah bersabda, “apabila imam mengucapkan Sami’allahu liman hamidah. Maka ucapkanlah, Rabbana lakal hamdu. Sebab barangsiapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapan malaikat, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”

3. Berdoa setelah selesai makan
Anas meriwayatkan, ia berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang makan suatu makanan lalu (setelah selesai) ia membaca: "Alhamdulillahilladhi at’amanii hadhaa warazakaniihi min ghoirikh lin minna walaa quwwatin”.

Segala puji bagi Allah zat yang telah memberiku makan dan rezeki tanpa daya dan kekuatan dari diriku. Maka dosa- dosanya yang telah lalu akan diampuni.

4. Senantiasa membaca tasbih setelah selesai shalat
Abu Hurairah meriwayatkan, ia berkata, Rasulullah bersabda, “barangsiapa membaca tasbih 33x, tahmid 33x, serta takbir 33x, maka (jumlah) itu semua adalah 99. Kemudian menggenapkannya menjadi seratus dengan bacaan, “laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadiirun”.
Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi) selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya, MilikNya, seluruh kerajaan dan milikNya seluruh pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu”

5. Membaca subhanallah wabihamdihi,  sehari seratus kali
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Nabi bersabda, “Barangsiapa membaca subhannallah wabihamdihi, sehari sebanyak 100x, maka seluruh kesalahannya akan dihapuskan meski sebanyak buih lautan”

6.  Saat wudhu
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu lantas ia membasuh mukanya, maka seluruh dosa yang dilihat oleh matanya akan keluar bersamaan dengan tetesan air atau tetesan air yang paling akhir. Bila ia membasuh kedua tangannya, maka seluruh dosa yang diperbuat oleh tangannya akan keluar bersamaan dengan tetesan air atau tetesan air yang paling akhir. Dan bila ia membasuh kedua kakinya, maka seluruh dosa yang diperbuat oleh kedua kakinya akan keluar bersamaan dengan tetesan air atau tetesan air yang paling akhir. Hingga ia akhirnya keluar (dari dunia) dalam keadaan suci dari dosa”

7. Saat mendengar azan
Sa’ad bin Waqqash meriwayatkan dari Rasulullah bahwa ia besabda, “Barangsiapa yang ketika (usai) mendengar azan membaca, ashhadu allaa ilaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu ra dhiitubillahi wabbaa wa bimuhammadin rasuu laa wa biil islaamidiinaa, maka dosa- dosanya akan diampuni.  

8. Dalam majelis zikir
Anas bin Malik meriwayatkan, ia berkata, Rasulullah bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul untuk berzikir kepada Allah, mereka tidak melakukan hal itu selain untuk mencari ridhaNya, melainkan kelak akan ada suara memanggilnya dari atas langit. (Dikatakan kepada mereka), “Bangkitlah dalam keadaan dosa yang sudah diampuni dan Aku telah mengganti perbuatan buruk kalian dengan yang baik.”

Saat sudah menemukan jalan yang benar seperti ini, rasa salah, dosa dan ingin taubat, ibu tinggal menguatkan niat tersebut untuk taubatan nasuhah, taubat yang tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan masa silam, terus dan terus mencari pintu taubatnya, dengan bantuan langkah-langkah di atas, semoga ibu menemukan kedamaian dan khusnul khotimah di akhirnya, aamiin... Wallahu a'lam bishawab...
Wassalamualaikum Wr Wb.