Batal nikah, Jenny Cortez minim pengalaman hidup?

Sumber : | Sabtu, 11 Oktober 2014 19:57

Batal nikah, Jenny Cortez minim pengalaman hidup?
Jenny Cortez / KapanLagi®
Merdeka.com - Artis Jenny Cortez yang tak jadi menikah karena merasa tertipu latar belakang calon suami kian menambah panjang kasus serupa. Sebelumnya, Zaskia Gotik mengalami hal serupa. Lalu kenapa hal ini bisa terjadi lagi? Apa sih yang bikin artis perempuan langsung terpikat dengan lelaki yang baru dikenal?
"Mereka melihat tampilan luar, dari tampang, fisik, pakaian, kendaraan atau rumah dan juga ucapan. Melihat orang ganteng, kelihatannya parlente, eksekutif muda, pinter bicara, sudah melayang mereka," kata psikolog Dimas Cokro Pamungkas kepada KapanLagi.com®, Sabtu (11/10).
Alumnus Universitas Negeri Malang itu menilai masih adanya kasus seperti ini ditengarai karena sang korban tak cukup pengalaman hidup. Hasilnya? Mereka masih melihat permukaan saja.
"Terkait faktor psikis iya, namun faktor minimnya pengalaman hidup juga iya. Mereka biasa diperhatikan bukan memperhatikan. Jadi mereka tidak peka terhadap para lelaki yang mendekati, tidak sempat mempelajari, hanya sempat melihat permukaan dan kemasannya saja," paparnya.
Jenny Cortez kurang pengalaman hidup / KapanLagi®
Karena itu, laki-laki yang tinggal di di Geylang Singapura ini meminta para artis perempuan untuk terus mengasah wawasan. Ia berharap kasus vickynisasi tak akan terulang lagi.
"Pesan saya sih pinter-pinter jadi artis. Update dan upgrade wawasan biar nggak diincar para penjahat cinta yang modal kolor. Kalau artis nggak lugu-lugu amat, kejadian 'vickynisasi' nggak akan menimpa mereka. Jangan salah, banyak laki-laki yang punya niat jelek mau nikahi artis untuk nebeng hidup loh. Selain itu bisa juga dapat suami pejabat tapi malah dipakai tempat money laundry, masuk penjara deh akhirnya," pungkas pakar aura dan kecantikan ini.

MUI Jombang Minta Hewan Kurban Disembelih Sesuai Syariat


Minggu, 05 Oktober 2014 15:03:55
Reporter : Yusuf Wibisono
 

Jombang (beritajatim.com) - Majelis Ulama Islam (MUI) Kabupaten Jombang menghimbau kepada panitia kurban agar mengikuti syariat Islam dalam melakukan penyembelihan hewan kurban. Selain itu, hewan yang disembeli juga benar-benar memenuhi syarat untuk dijadikan kurban.

"Jika semuanya memenuhi syariat, maka ibadah kurban kita diterima Allah. MUI sendiri, jauh hari sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat," ujar Ketua MUI Jombang, KH Cholil Dahlan, Minggu (5/10/2014).

Cholil menjelaskan, proses pemotongan hewan kurban tidak menutup kemungkinan terjadi kesalahan. Semisal, alat pemotong yang digunakan kurang tajam, atau hewan kurban yang disembelih tidak dihadapkan ke arah kiblat. "Selain mengikuti syariat, juga harus mengikuti aturan kesehatan," katanya menambahkan.

Dia kemudian mencontohkan aturan kesehatan yang dimaksud. Salah satunya, saat menguliti hewan kurban, posisi yang paling ideal adalah dengan cara digantung. Dengan begitu, darah yang ada di tubuh hewan tersebut bisa mengalir dengan lancar. Nah, jika itu dilakukan maka daging kurban lebih sehat dan lezat.

Disinggung soal hewan kurban yang disembelih, Cholil mengungkapkan, ketentuan pertama usia hewan. Untuk kambing, ujarnya, minimal berusia satu tahun. Sedangkan sapi berusia dua tahun. "Atau giginya sudah tanggal. Atau istilahnya sudah 'poel'. Hewan kurban tidak cacat dan dalam kondisi fisik yang baik (tidak sakit)," urainya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Majelis Zikir Qurrota A'yun Jombang, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas. Dia berpandangan, ibadah kurban merupakan wujud empati terhadap sesama. Selain itu, momen ibadah kurban juga merupakan salah satu cara bagi manusia untuk membuktikan kecintaan kepada Allah SWT.

Dia lantas mencuplik sejarah kurban yang bermula dari Nabi Ibrahim. Dalam kisahnya, Nabi Ibrahim belum dikaruniai keturunan. Atas izin Allah, ia pun memiliki keturunan yang bernama Ismail. Nabi Ibrahim sangat mencintai putranya tersebut. Namun ternyata, Allah tidak menyukai manusia yang terlalu berlebihan mencintai makhluk melebihi-Nya. Allah lalu menguji Ibrahim untuk menyembelih Ismail.

Atas dasar ketaatan kepada Allah, maka Nabi Ibrahim melaksanakan perintah itu.  Allah kemudian mengganti Ismail dengan seekor hewan dari surga. Nah, dari situlah turun perintah untuk berkurban. "Banyak pelajaran bisa kita ambil dari peristiwa itu. Tentang keikhlasan hingga maraih cinta dari Allah. Selain itu kita bisa mengambil pelajaran bahwa harta yang dimiliki tidak sepenuhnya milik kita. Semua itu adalah titipan dari Allah SWT untuk kita pergunakan dengan semestinya," ujar Gus Dimas. [suf/kun]

Sumber: http://beritajatim.com/politik_pemerintahan/220081/mui_jombang_minta_hewan_kurban_disembelih_sesuai_syariat.html#.VDnmiFchM-4

Tidak Matang, Penyebab Artis Usia Muda Bercerai

Sabtu, 20 September 2014
aura
JAKARTA (Pos Kota)-Psikolog sekaligus pakar aura serta konsultan psikologi Dimas Cokro Pamungkas, mengaku prihatin dengan banyaknya persoalan rumah tangga selebritas yang menikah muda. Dia menyebut proses perceraian Marshanda – Ben Kasyafani, Risty Tagor dengan Rizky Balwell dan lainnya.

“Masih banyak lagi dan kasus seperti ini  semakin banyak,” katanya dalam komunikasi melalui pesan BBM. Maklumlah, sarjana lulusan Universitas Negeri Malang ini tengah berada di Singapura. Beberapa  faktor memang dapat memicu perceraian di kalangan artis yang menikah dalam usia muda.
” Secara psikologi mereka belum matang, belum siap menanggung beban hidup dan beban tanggungjawab rumah tangga, mudah cemburu, kekanak-kanakan, masih suka senang-senang,” urainya.

Apalagi kalau para artis itu biasa dengan kehidupan glamour mereka, party dengan kekayaan dan segala popularitas mereka, semakin sangat rawan, lanjutnya.
Sebab itu ia meminta agar  selebritas yang ingin menikah muda sebisa mungkin menyamakan visi serta dapat melepaskan status keartisan saat di rumah.

” Samakan visi, simulasikan segala kemungkinan buruk permasalahan yang mungkin muncul dalam perjalanan rumahtangga. Selain itu lepaslah status artis di rumah, biarkan rumahtangga benar-benar jadi surga berdua karena di sana bisa melepas topeng dan menjadi diri sendiri seutuhnya,” imbuh pria yang juga  pakar aura, kecantikan dan back up career ini.(Awang)

(Sumber: poskotanews.com) 

Dewi Perssik Disarankan Puasa Nonton TV

Dewi Perssik Dewi Perssik Foto : Donny Pratama / C&R Digital
Kategori Nasional
 
 
Jakarta, C&R Digital - Di jejaring sosial, pedangdut Dewi Perssik beberapa waktu lalu sempat melampiaskan kesal kepada media. Banyak dari penggemarnya menyayangkan umpatan Depe, biasa dirinya disapa. Diduga Depe kesal terkait isu pernikahannya dengan bos Lamborghini Indonesia Johnson Yaptonoga.

Psikolog Dimas Cokro Pamungkas juga menyayangkan umpatan Depe yang bisa saja mengakibatkan Depe bermasalah dengan hukum. “Banyak di sekitar kita orang yang mudah meluapkan semuanya di media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, Path atau Youtube, sebagai publik figur harusnya dia (Depe) sadar bila tingkah lakunya dipantau bahkan juga ditiru penggemar, bahaya lain UU ITE Pasal 27 ayat 3 & Pasal 45 ayat 1 menanti,” kata Ketua Psychology Consultant Qurrota A’yun ini saat dihubungi, Rabu (23/9).
Dimas menilai apa yang dilakukan Depe karena sedang berada dalam kondisi tertekan. “Apalagi kan santer diberitakan masalah rumahtangga dengan bos Lamborghini itu, itu puncaknya, rasa malu, merasa tersudut dan terpojokkan dengan berita-berita, akhirnya dia lempar bebannya untuk menyalahkan wartawan, jadilah seperti saat ini,” ucapnya.

Sebagai psikolog, ia pun menyerankan agar Depe menenangkan diri untuk bisa menyelesaikan segala persoalannya. Terlebih, ia saat ini sedang bermasalah dengan hukum karena dilaporkan Johnson akibat kicauannya di jejaring sosial twitter.
“Masukan dari saya, Depe menenangkan diri, fresh-kan pikiran, puasa lihat tv & berita dulu, intropeksi, kalau sudah bisa berfikir tenang selesaikan semuanya satu persatu, urai benang kusutnya, mulai dari permasalahan dengan laki-laki yang berseteru itu, lanjut clear-kan permasalahan dengan media, bagaimanapun juga dia sangat butuh media, naik turunnya karier artis, media sangat berperan di dalamnya, semoga masalah ini berakhir indah buat semua, aamiin,” tuturnya. 

Dewi Perssik Terancam 5 Tahun Penjara

Saibumi.com, Jakarta – Dewi Perssik kembali terjerat kasus hukum. Padahal, baru sekitar empat bulan lalu dia keluar dari Rutan Pondok Bambu terkait pertengkaran dengan Julia Perez. Kini, wanita yang akrab disapa Depe tersebut kembali terkena kasus hukum yang melibatkan nama CEO Lamborghini, Johnson Yaptonaga.

Seperti diketahui, Johnson melaporkan Depe karena memberikan pernyataan tidak benar di beberapa media. Pernyataan tersebut menyebutkan bila keduanya menjalin hubungan asmara bahkan sudah menikah namun belum dirayakan secara besar-besaran.
Atas tindakan tersebut Depe melanggar tiga pasal dengan hukuman lima tahun penjara. "Saudara DM (Dewi Muria) alias Depe terkena pasal 310 dan 311 KUHP pencemaran nama baik dan fitnah, dan pasal 27 tentang ITE. Ancaman hukuman 5 tahun," kata Kombes Polisi Rikwanto saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa 23 September 2014.

Dalam waktu dekat pihak penyidik Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) akan segera memanggil Johnson selaku pelapor. Pria bertubuh tinggi itu akan dikumpulkan tuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Pelapor akan diperiksa termasuk mengumpulkan alat bukti sebagai pendukung laporan. Dan memeriksa para saksi, juga termasuk saksi ahli. Namun untuk langkah awal kami akan memanggil pelapor yaitu saudara Johnson," tambahnya.
Lantaran sebagai terlapor Dewi Perssik akan dipanggil belakangan usai pemeriksaan pelapor dan saksi serta terkumpulnya bukti-bukti. "Belum ada jadwal kapan Depe akan diperiksa. Karena dia terlapor jadi dipanggil belakangan. Bila diperlukan dipanggil," pungkasnya seperti dilansir dari Merdeka.com.

Tertekan
Ulah Dewi Perssik kembali menuai kontroversi. Prilaku pemilik goyangan gergaji itu pun mengundang pertanyaan masyarakat, mengingat acapkali dia melakukan tindakan serupa. Dia seolah tidak belajar dengan pengalaman-pengalaman yang pernah dihadapi sebelumnya.
Ketua Psychology Consultant Qurrota A-yun, Dimas Cokro Pamungkas menilai tindakan Dewi Perssik dapat terjadi karena emosi jiwa yang tertekan, sehingga tidak bisa berpikir jernih. Ada pelampiasan yang salah jalan sehingga menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.
"Itu luapan emosi yang tertekan, dia tidak lagi bisa berpikir jernih untuk sesaat, jadinya seperti itu, apalagi bagi orang-orang yang bersifat reaktif dalam menyikapi sesuatu," kata Dimas Cokro saat dihubungi melalui telepon.

"Banyak di sekitar kita yang mudah meluapkan semuanya di media sosial seperti Twitter,Facebook, Instagram, Path atau Youtube. Sebagai publik figur harusnya sadar bila tingkah laku kita dipantau, bahkan bisa juga ditiru para penggemar, bahaya lain Undang-undang ITE menanti," tambah alumnus Universitas Negeri Malang.

Seperti diketahui juga, lewat akun Twitternya, Dewi sempat menuliskan kata-kata yang bernada menghina kepada media yang memberitakan pengakuannya menjalin kasih dengan Johson. Perilaku Dewi Perssik itu, katanya tidak lepas dari latar belakang kebiasaan masa lalunya.
"Sangat mungkin (dipengaruhi) masa kecil, masa remaja, masa rumah tangga, beban pekerjaan, beban sebagai publik figur yang setiap saat disorot dan lain-lain. Apalagi kan santer diberitakan masalah rumah tangga dengan bos Lamborghini itu, itu puncaknya. Malu, merasa tersudut dengan berita-berita, akhirnya dia lempar bebannya untuk menyalahkan wartawan," katanya. (*)

Kontroversi Lagi, Jiwa Dewi Perssik Tertekan

Senin, 22 September 2014 11:11 | 

Dewi Perssik


Kontroversi Lagi, Jiwa Dewi Perssik Tertekan
Kapanlagi.com - Ulah Dewi Perssik kembali menuai kontroversi. Pemilik goyangan gergaji itu mengaku-ngaku sudah dinikahi oleh pengusaha Johnson Yaptonaga. Namun belakangan pengakuan itu dibantah, bahkan CEO Lamborghini Jakarta itu melaporkannya ke Polda Metro Jaya.
Perilaku Dewi Perssik itu pun mengundang pertanyaan masyarakat, mengingat acapkali dia melakukan tindakan serupa. Dia seolah tidak belajar dengan pengalaman-pengalaman yang pernah dihadapi sebelumnya.

Ketua Psychology Consultant Qurrota A'yun, Dimas Cokro Pamungkas menilai tindakan Dewi Perssik dapat terjadi karena emosi jiwa yang tertekan, sehingga tidak bisa berpikir jernih. Ada pelampiasan yang salah jalan sehingga menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.
"Itu luapan emosi yang tertekan, dia tidak lagi bisa berpikir jernih untuk sesaat, jadinya seperti itu, apalagi bagi orang-orang yang bersifat reaktif dalam menyikapi sesuatu," kata Dimas Cokro saat dihubungi melalui telepon, Minggu (21/9).

Dewi Perssik © KapanLagi.comDewi Perssik © KapanLagi.com
 
"Banyak di sekitar kita yang mudah meluapkan semuanya di media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, Path atau Youtube. Sebagai publik figur harusnya sadar bila tingkah laku kita dipantau, bahkan bisa juga ditiru para penggemar, bahaya lain Undang-undang ITE menanti," tambah alumnus Universitas Negeri Malang.
Seperti diketahui juga, lewat akun Twitternya, Dewi sempat menuliskan kata-kata yang bernada menghina kepada media yang memberitakan pengakuannya menjalin kasih dengan Johson. Perilaku Dewi Perssik itu, katanya tidak lepas dari latar belakang kebiasaan masa lalunya.
"Sangat mungkin (dipengaruhi) masa kecil, masa remaja, masa rumah tangga, beban pekerjaan, beban sebagai publik figur yang setiap saat disorot dan lain-lain. Apalagi kan santer diberitakan masalah rumah tangga dengan bos Lamborghini itu, itu puncaknya. Malu, merasa tersudut dengan berita-berita, akhirnya dia lempar bebannya untuk menyalahkan wartawan," katanya.

Baca Juga:

CEO Lamborghini: Kalau Dewi Perssik Ada Bukti Tunjukkan Saja
Takut Pembeli Lamborghini Lari, Pilih Laporkan Dewi Perssik
Johnson Yaptonaga Ketemu Dewi Perssik Hanya Tiga Kali
Kata 'Tidur' Kunci Johnson Yaptonaga Laporkan Dewi Perssik
Dipolisikan, Dewi Perssik Berfoto Mesra Dengan Vokalis Band
(kpl/dis/dar)

(Sumber: kapanlagi.com) 

Pendekar Pagar Nusa Digembleng Ilmu Kebal (Artikel Majalah Liberty)

Toko Seragam Sepi Pembeli dan Kepala Keluarga Selalu Apes (Artikel Rubrik Keajaiban Doa Majalah Liberty)

Bingung Memilih Calon Suami (Artikel Rubrik Keajaiban Doa Majalah Liberty)

Membagi Waktu Untuk Istri yang Dipoligami (Artikel Rubrik Keajaiban Doa Majalah Liberty)